Tuesday 11 April 2017

Bila Sampai Waktumu

Tak ada gunanya menangisi kematian. Toh hidup dan mati itu di tangan Tuhan. Tapi ketika kematian yang pernah kau bayangkan benar-benar hadir di depan mata, ternyata rasanya tetap hancur.

Air mata itu tak hanya jatuh atas kehilangan sosok menyenangkan yang pernah hadir di antara kita. Tapi merembet pada berbagai elemen kehidupan lain.

Bukan kah ini doamu, meminta yang terbaik pada Nya baik kesembuhan atau hilangnya rasa sakit dari tubuhnya. Bukankah baru saja kau kirimkan doa untuknya tengah malam tadi, supaya diberikan skenario terbaik untuknya.

Lalu kekhawatiran datang, bila satu persatu kematian mendatangi mereka yang pernah kau bayangkan lantaran kentalnya kerentanan akan hal itu. Tapi kau malah bertingkah egois dengan menutup mata.

Aku tau ini sungguh tak berhubungan, tapi air mata ini tak mau berhenti mengalir.



10 Maret 2017,
you surely feel so much better up there, right?

No comments:

Post a Comment