Thursday 3 November 2011

Mencoba Mengenal Indonesiaku

Pepatah mengatakan bahwa tak kenal, maka tak sayang. Pepatah yang lain juga mengatakan bahwa ‘right or wrong, it is my country’. Memang benar kita harus mencintai Indonesia dengan segala permasalahan yang ada di dalamnya, akan tetapi tidak demikian jika kita tidak mencoba melakukan apapun untuk setidaknya sedikit mengurangi masalah-masalah yang ada. Sudah selayaknya kita bangga dilahirkan dan menjadi bagian dari bangsa Indonesia. Kebanggaan tersebut dapat kita aplikasikan dengan berusaha mengenali potensi-potensi yang dimiliki negeri kita ini, Indonesia, dan mencari solusi pengembangannya. Dengan mengenali karakteristik potensi yang kita miliki, mungkin saja kita bisa mengubah Indonesia menjadi lebih baik.

Sebenarnya, jika kita telaah lebih dalam lagi, Indonesia memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan. Dilihat dari sumber daya alamnya, Indonesia kaya akan berbagai tambang seperti tambang emas di Irian jaya, tambang minyak bumi di Kalimantan timur, tambang batubara di Umbilin (Sumatera barat), tambang timah di Bangka-Belitung, dan masih banyak lagi. Selain berupa tambang, sumber daya alam kekayaan Indonesia juga meliputi perairan yang luas dengan kekayaan lautnya berupa ikan, rumput laut, terumbu karang dan keindahan alamnya.

Dari sumber daya alam yang berupa keindahan alam dan budaya masyarakat Indonesia yang beragam itulah, potensi pariwisata Indonesia dapat dikembangkan. Selain Bali, masih banyak pantai-pantai di Indonesia yang tak kalah indah. Selain itu juga masih banyak suku-suku pedalaman yang menarik dengan adat istiadatnya, masih banyak situs-situs bersejarah yang bisa dikembangkan menjadi obyek wisata, dan masih banyak kawasan yang terkenal dengan hasil tambangnya, seperti kawasan kotagede yang terkenal sebagai pusat kerajinan perak di Yogyakarta. Apabila potensi-potensi tersebut dapat dikembangkan dengan maksimal, selain dapat mengurangi pengangguran, menambah pendapatan daerah, juga dapat menunjukkan eksistensi Indonesia di mata internasional.

Selain sumber daya alam, budaya, dan pariwisata, aspek yang paling penting untuk dikembangkan adalah sumber daya manusia. Seperti kita ketahui bersama, Indonesia termasuk negara dengan kepadatan penduduk tertinggi di dunia. Sayangnya kuantitas tersebut belum diimbangi dengan kualitasnya. Menurut sensus penduduk 2010, jumlah mahasiswa Indonesia hanya sekitar 2% dari total penduduk Indonesia. Padahal masalah kependudukan yang berkembang di Indonesia berpusat pada masalah kualitas sumber daya manusianya. Sumber daya manusia yang kurang berkualitas akan mengalami kesulitan dalam mencari dan menciptakan lapangan pekerjaan, akibatnya banyak terjadi pengangguran. Dari banyaknya pengangguran, akan terjadi kemiskinan terstruktur dan mulai muncul kriminalitas. Dari kemiskinan tersebut akan muncul wabah penyakit dan masalah-masalah kependudukan lainnya. Harapannya, kita dapat melakukan pemberdayaan masyarakat sekitar untuk mengembangkan potensi pariwisata Indonesia.

Tentunya kita tidak ingin masalah kependudukan di Indonesia terus berkembang dengan pola yang seperti lingkaran setan itu. Sebagai mahasiswa, kita dapat berkontribusi untuk kemajuan negara dengan cara menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh sesuai dengan bidang kita dan turut menjaga dan mengharumkan nama baik Indonesia. Tidak melakukan plagiasi dan berusaha untuk on time dalam setiap kesempatan merupakan salah satu contoh sederhananya. Sebagai mahasiswa, kita juga harus kritis terhadap isu-isu sosial yang beredar di tengah masyarakat, dan memberikan kritikan yang membangun, serta peduli dan ikut berpartisipasi dalam pemilihan presiden, walikota, dll.

Bentuk kecintaan kita terhadap bangsa kita ini juga dapat kita tunjukkan dengan menciptakan dan membeli produk lokal/dalam negeri. Secara kualitas, sebenarnya produk kita tidak kalah dengan produk-produk luar negeri. Hanya saja paradigma masyarakat Indonesia telah terlanjur mengagung-agungkan merk dan justru bangga mengenakan produk-produk import. Masyarakat Indonesia juga sebenarnya terjajah dengan sifat konsumerisme—hanya berniat membeli dan tidak ingin berusaha menciptakan sendiri. Sungguh ironis melihat negeri kita memiliki banyak potensi tetapi tidak dikembangkan.

Jika kita merasa masih belum mampu melakukan hal-hal besar untuk kemajuan bangsa Indonesia, mungkin kita bisa membantu menjaga negeri kita ini tetap indah. Hal itu bisa kita lakukan dengan cara merawat fasilitas-fasilitas umum, tidak melakukan vandalisme, dan membuang sampah pada tempatnya. Mungkin terdengar sepele dan sangat sederhana, tapi tidak semua orang melakukan hal ini. Mari kita mulai dari diri sendiri untuk Indonesia yang lebih baik dan lebih bermartabat.