Saturday 26 May 2012

Tentang Neo-Malthusianisme


Terdapat 2 konsep yang bertolak belakang mengenai pertumbuhan penduduk. Konsep yang pertama adalah konsep Neo-Malthusianisme atau pandangan pesimistik dan konsep yang ke-2 adalah konsep creative pressure atau pandangan optimistik. Disebut pandangan pesimistik karena melihat adanya pertumbuhan penduduk yang besar sebagai sesuatu yang berkonotasi negatif, menimbulkan banyak masalah, dan hal-hal lain yang mengindikasikan hal buruk. Sebaliknya, pandangan optimistik melihat adanya pertumbuhan penduduk sebagai sesuatu yang bernilai positif, karena dengan timbulnya berbagai permasalahan kependudukan, justru akan memancing kreativitas kita untuk mencari alternatif solusinya.

Pandangan Neo-Malthusianisme berpokok pada pembatasan pertumbuhan penduduk dengan cara pembatasan kelahiran. Konsep ini lebih bisa diterima melihat fakta selama ini bahwa jumlah penduduk yang besar justru menimbulkan berbagai masalah, seperti masalah kelangkaan sumber daya alam, kerusakan ekologi, kekurangan pangan, pengangguran yang berdampak timbulnya kriminalitas, kemiskinan, kesehatan, dan menurunnya kualitas sumber daya manusia. Dengan adanya pertimbangan tersebut, membatasi jumlah kelahiran penduduk rasanya menjadi solusi kongkrit yang dapat diimplementasikan saat ini. Membatasi kelahiran dapat dilakukan dengan menggunakan alat kontrasepsi atau dengan penyuluhan/pemberian informasi kepada masyarakat mengenai dampak dari besarnya pertumbuhan penduduk.

Tak dapat dipungkiri bahwa manusia dalam perkembangan hidupnya sangat bergantung pada alam. Untuk memenuhi kebutuhan transportasi misalnya, dengan adanya kelangkaan dan rencana kenaikan BBM saja masyarakat menjadi resah dan sangat menolak. Hal itu menunjukkan bahwa manusia tidak dapat hidup tanpa SDA. Disisi lain, melihat kekurangan dari pandangan creative pressure, yaitu tidak memperhatikan bahwa belum tentu dapat ditemukannya solusi akan permasalahan-permasalahan yang timbul akibat tingginya jumlah penduduk. Apabila manusia tidak dapat menggunakan SDA secara lebih efektif, cerdas, dan bijaksana, SDA justru akan menjadi masalah. Contohnya saja pengeboran minyak bumi di Sidarjo yang tidak sesuai prosedur sehingga justru menjadi bencana lumpur Sidarjo. Kemudian yang baru-baru ini terjadi, bencana nuklir di Fukushima, Daichi, Jepang.

Selain itu masalah kerusakan lingkungan yang akhir-akhir ini menjadi trending topic, kita dihadapkan pada masalah pemanasan global, yaitu meningkatnya suhu rata-rata dipermukaan bumi akibat meningkatnya gas-gas efek rumah kaca. Salah satu gas efek rumah kaca adalah CO2, padahal CO2 merupakan sisa pembuangan utama pernapasan manusia. Dan juga limbah-limbah yang dihasilkan manusia, baik limbah rumah tangga maupun limbah dari pabrik industri, apabila tidak dikelola dengan baik, akan mencemari lingkungan.

Pertumbuhan penduduk dapat dilaksanakan dengan program Keluarga Berencana atau dengan cara peningkatan ekonomi. Karena banyak studi kasus membuktikan bahwa semakin tinggi angka pendapatan di suatu wilayah maka semakin rendah angka IMR nya.

Kesimpulannya, pandangan Neo-Malthusianisme sangat sesuai diterapkan di Indonesia yang merupakan negara berkembang dengan jumlah penduduk sangat besar. Harapannya apabila angka kelahiran dibatasi, akan mengurangi masalah kependudukan yang ada dan Indonesia dapat lebih maju.