Wednesday 25 January 2012

Pendakian Pertama: Merapi

Akhirnya liburan pertama semester pertama datang juga, setelah sekian lama bergelut dengan segala macam tugas kuliah dan tugas studio yang beres satu tumbuh seribu *lebay

Awal liburan telah dibuka dengan kegiatan yang cukup seru: pendakian pertama saya :D

Bersama teman-teman mapala teknik UGM, kami berjumlah 15 orang berangkat ke Gunung Merapi lewat jalur Selo. Berangkat sekitar jam 9 malam sampai basecamp di kaki merapi sekitar tengah malam dengan adanya kendala, motor salah satu teman saya bannya bocor. Rencananya kami akan mulai mendaki sekitar jam 3 pagi, tapi karena udara yang begitu dingin, akhirnya kami baru mulai mendaki sekitar jam 5 pagi.hehe

Karena kebanyakan dari kami adalah pemula dan kami terlalu sering istirahat, kami baru sampai di Pasar Bubrah (daerah sblm puncak Merapi yg udah nggak ada vegetasinya) sekitar jam 12 siang. Padahal standar waktu yang dibutuhkan untuk mencapai puncak Merapi kurang lebih sekitar 4 jam. Oh iya, selama perjalanan kami sempat bertemu monyet besar *entah jenis apa* yang merebut makanan yang kami bawa -_-

Di pasar bubrah kami membuat fly sit, mendirikan dome, dan mulai masak. Sayangnya setelah masakan matang, sekitar jam 2 siang tiba-tiba turun kabut trus hujan deres+angin gedhe—Yups, kami kena badai T.T

Udah sekitar satu jam kami menunggu hujan angin itu mereda tapi badai tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Akhirnya kami memutuskan menembus badai dengan pertimbangan keburu gelap dan kalopun kita tetep disitu dikhawatirkan banyak yang kena hipo
*hipotermia

Kami mulai packing dan menyusun tim siap tempur, wabbing mulai di siapkan untuk berjaga-jaga. Keadaan saat itu kabut masih sangat tebal. Kami turun lewat jalur Kartini. Kami mulai turun sekitar jam 4 kurang dan baru berhasil mencapai New Selo sekitar jam 9 kurang. Sampai basecamp kami langsung berganti pakaian kering dan memesan teh hangat. Saya yang pada saat itu nggak bawa sleeping bag mendapat pelajaran betapa pentingnya sleeping bag di suhu yang sedingin itu.



Walaupun saya kena badai di pendakian pertama saya dan sempet hampir kena gejala hipo, bahkan tidak berhasil mencapai puncak Merapi yang hanya 2911 m, tidak menyurutkan keinginan saya untuk melalangbuana menjajal gunung-gunung lainnya. Karena dengan berinteraksi dengan alam, saya lebih bisa bersyukur atas kenikmatan hidup selama ini :)