Pulau Sumbawa
Beberapa waktu yang lalu , saya berkempatan
menginjakkan kaki di pulau Sumbawa yang kata orang cukup gersang itu.
Tentang Sumbawa, sebelum kapal berlabuh di
pelabuhan Tano, Sumbawa, dari kejauhan pulau Sumbawa terlihat seperti gundukan2
pasir. Ternyata benar kata orang, Sumbawa memang gersang dan panas. Setelah
keluar dari pelabuhan Tano, sepanjang jalan di kiri kanan hanya terdapat padang
savanna luas dan tebing2, tanpa ada bangunan, berasa berada di luar negeri..
Bukan berarti saya pernah berada di luar negeri loh, hanya membandingkan
berdasar apa yang saya lihat di film, televisi, majalah, dan media lainnya.
Di dusun Sigi, desa Calabai, kecamatan Pekat,
Kabupaten Dompu ini kami tinggal di rumah Bang Yudhis, di depan rumah Kadus
Sigi. Rumah Bang Yudhis hanya berjarak sekian langkah dari pantai barat, so
bisa tiap hari main ke pantai :)
Pantai Calabai
Beberapa rumah di sini masih berupa rumah
panggung. Tentang rumah panggung, dapat dibaca disini.
Mengenai infrastruktur, alih alih ketersediaan
lampu jalan, kondisi jalan raya di sini masih banyak yang belum di aspal. Yang
sudah di aspalpun banyak yang sudah rusak parah. Jaringan listrik di sini hanya
tersedia dari jam 6 sore sampai jam 6 pagi kecuali hari minggu, ada tambahan
dari jam 10 pagi hingga jam 1 siang. Selain itu, masyarakat sini masih
menggunakan kayu bakar dan minyak tanah sebagai bahan bakar untuk memasak. Gas
LPG rupanya belum masuk hingga ke sini. Menurut ibunya Bang Yudhis, karena hawa
Sumbawa yang panas, pendistribusian LPG ke daerah ini mungkin saja beresiko
tinggi mengingat gas LPG bertekanan tinggi.
Hampir sama seperti di Lombok, mungkin karena
banyak juga orang sini yang asli Lombok, penduduk sini juga welcome banget—ramah. Satu hal yang
berbeda, di sini kambing dan sapi dibiarkan berkeliaran bebas di jalan2 dan
nggak dikandangin, udah kayak kucing di jogja. Jadi bersa aneh kalo liat
kucing, kecil banget di banding hewan2 yang lain. Kadang2 juga agak kesulitan
bedain kambing sama anjing kalo dari jauh.hihihi. Tapi anjing yang berkeliaran
di sini nggak sebanyak di Lombok sama di Bali kok.
Ada cerita lucu tentang kambing2 di sini yang
suka nggak tau tempat. Mereka suka menerobos pagar rumah warga dan memakan
segala dedaunan, bahkan bunga juga dimakan, hmmm.. Dan kadang dengan innocent nya masuk rumah, udah kayak
kucing aja. Jadi, waktu itu saya baru berbelanja sayuran di pasar dan saya
letakkan di ruang tengah rumah Bang Yudhis, saya tinggal ke rumah pak kadus
sebentar, eh 2 ikat kangkung nya udah ludes dimakan sama si kambing gila.. -_-
No comments:
Post a Comment