Mencontek cara kerja perusahaan-perusahaan, kita diperkenalkan
dengan yang namanya KPI (Key Performance
Index). Ada beberapa indikator yang harus kita capai, dan apabila mencapai
target KPI maka kita akan diberi bonus. Ada 5 poin KPI yang disepakati, yaitu
pertama kehadiran panitia dalam setiap rangkaian acara career days ini, dari
mulai briefing, gladi resik, acara, sampai pembubaran panitia. Jumlah panitia
yang hadir minimal mencapai 80% dari total panitia. Poin ke-2 adalah kepuasan
user (bos kita di ECC) sama kinerja kita. Poin ke-3 adalah kepuasan
jobseeker/pengunjung career days. Poin ke-4 adalah kepuasan officer yang bergabung dalam event ini. Dan poin yang
terakhir adalah kepuasan seluruh panitia yang lain dan jumlah dana yang
terpakai untuk pembubaran panitia tidak lebih dari 90% dari total anggaran yang
diberikan.
Awalnya kita tak saling kenal dan masih canggung, kemudian
Mas Rudi memberikan semacam training singkat di sore hari. Gamesnya sederhana, kita
diminta saling menyilangkan tangan membentuk lingkaran, dan bagaimana caranya kita
bisa bergandengan tangan tanpa ada tangan yang tersilang. Setelah itu
dilanjutkan dengan games tebak nama dan koordinator di bidang apa. Caranya kita
dibagi menjadi 2 tim yang berdiri saling berhadapan, kemudian Mas Rudi akan
menyentuh 2 orang dari 2 tim yang berbeda. Dua orang yang disentuh Mas Rudi ini
akan berbalik dan adu cepat menyebutkan nama teman di tim lawan beserta
bidangnya. Dia yang kalah cepat akan dianggap gugur dan keluar dari permainan. Games
yang terakhir, kita dibagi menjadi 2 tim, dan diminta menyusun piramida dengan
menggunakan gelas plastik dengan kriteria terdiri atas 7 tingkat, masing-masing
tingkat terdiri dari 4 gelas, kecuali di tingkat terakhir yang hanya terdiri
dari 3 gelas. Bentuknya bebas, boleh berisi air atau kosong, yang penting cukup
kokoh. Prinsipnya, selain bagaimana berkreasi membentuk strategi, kita sesama
tim koordinator harus saling kenal dan harus solid dulu sebelum menghadapi
panitia yang lebih besar.
Dari sini kadang kita makan bareng, main bareng, nongkrong
bareng, dan juga ramai berceloteh di grup salah satu instant messenger.
Briefing panitia yang keseluruhan juga diselipkan beberapa
games sebagai ice breaking diantara kita.
Seluruh panitia diwajibkan membawa pesawat kertas sebagai tiket masuk. Pesawat
kertas ini diberi nama dan bidang masing-masing. Selanjutnya pesawat tersebut
diterbangkan bersama-sama dalam sebuah ruangan, dan setelah itu masing-masing
dari kita harus mengambil satu saja pesawat yang sudah bergelimpangan di sekitar
kita. Kemudian tugas kita mengembalikan pesawat tersebut kepada pemiliknya.
Nah, hal ini yang ternyata susah sekali karena pada dasarnya kita ber-seratus
tujuh puluh satu orang ini tidak saling mengenal. Maka kita dipaksa untuk
saling berkenalan satu sama lain.
Games selanjutnya adalah menyanyikan balonku ada lima sambil
tepuk tangan sesuai dengan irama. Dan kita harus bisa bertepuk tangan secara
bersamaan padahal nyanyinya dalam hati. Kemudian kita harus ber-high five
dengan gaya tangan kanan-tangan kiri-dan saling menubrukkan pundak minimal
dengan 5 orang berbeda. Dan yang terakhir, kita diminta menghitung dari satu
sampai sejumlah panitia yang ada disana, sambil menutup mata. Satu orang
menyebutkan satu angka dan tidak boleh menyebutkan angka yang sama. Pada
awalnya ini susah sekali, karena ketika ada yang bersamaan menyebutkan angka yang
sama, kita harus memulai lagi dari angka satu.
Akhirnya kita menyepakati kita akan memulai hitungan dari
kelompok-kelompok kecil yang sudah dibuat sebelumnya, secara urut. Dan orang
terakhir dalam kelompok itu akan menyebutkan angka hitungan dengan nada yang
berbeda sebagai penanda bahwa giliran kelompok selanjutnya yang meneruskan
hitungan.
Pada hari H, overall
semua berjalan lancar dengan sedikit kendala disana sini yang masih tergolong
wajar. Setiap pagi dilakukan briefing dan ditutup dengan evaluasi di sore hari.
Dan agenda terakhir kita adalah pembubaran di BNI Foodpark
UGM, yang merupakan salah satu sister brand nya ECC selain Swevel. Konsep yang kita
bawa, berangkat dari kesenjangan yang terasa antar bidang. Misalnya seorang LO
yang kinerjanya begitu terlihat karena merupakan frontliner ,dibandingkan dengan bidang Teknis dan Media yang
kinerjanya cenderung dibalik layar. Padahal sebenarnya setiap bidang bekerja
dalam porsi yang sama. Dipadukan dengan tema Career Days XVI ‘Kamu Tahu, Kamu
Hebat’, kita sepakat menetapkan dresscode
nya adalah profesi. Gamesnya adalah membuat hal yang saat ini terbilang konyol
menjadi ilmiah di tahun 2040, sesuai dengan profesi kita. Ada beberapa kata
kunci yang bisa mengarah kepada Magic (Harry Potter) dan yang mengarah kepada
Teknologi (Doraemon). Selanjutnya setiap yang datang akan mengambil undian
berisi kata kunci, untuk duduk di meja yang sebelumya telah ditulis beberapa
kata kunci. Ceritanya satu meja itu merupakan sebuah perusahaan yang akan
menjual produk tertentu berdasar kata kunci yang telah diberikan. Kemudian
setiap perusahaan akan mempresentasikan produknya di depan semua panitia. Games
ini memiliki beberapa makna, yang pertama setiap profesi memiliki peran
masing-masing yang tanpa peran salah satu dari mereka maka produk tersebut
tidak akan jadi. Jadi nggak perlu
lah, nyombong dan merasa paling berguna. Kedua, sistem undian bertujuan agar
seluruh panitia dapat membaur menjadi satu dan tidak hanya bergaul dengan
lingkarannya. Selain itu, setiap panitia akan ‘terpaksa’ berinteraksi dengan
panitia yang lain, hanya untuk mencari meja yang sesuai. Ketiga, kreativitas.
Jelas tanpa adanya kreativitas, hal konyol tidak dapat menjadi nyata dan terasa
logis.
Dengan berakhirnya pembubaran panitia, maka selesailah tugas
kita sebagai koordinator panitia Career Days XVI. Sampai jumpa di CD
selanjutnya, mungkin. Well yaaa, hanya bisa berharap semoga kebersamaan kita
tidak hanya sebatas kontrak proyek.
No comments:
Post a Comment