Terdapat 2
konsep yang bertolak belakang mengenai pertumbuhan penduduk. Konsep yang
pertama adalah konsep Neo-Malthusianisme atau pandangan pesimistik dan konsep
yang ke-2 adalah konsep creative pressure
atau pandangan optimistik. Disebut pandangan pesimistik karena melihat adanya
pertumbuhan penduduk yang besar sebagai sesuatu yang berkonotasi negatif,
menimbulkan banyak masalah, dan hal-hal lain yang mengindikasikan hal buruk.
Sebaliknya, pandangan optimistik melihat adanya pertumbuhan penduduk sebagai
sesuatu yang bernilai positif, karena dengan timbulnya berbagai permasalahan
kependudukan, justru akan memancing kreativitas kita untuk mencari alternatif
solusinya.
Pandangan
Neo-Malthusianisme berpokok pada pembatasan pertumbuhan penduduk dengan cara pembatasan
kelahiran. Konsep ini lebih bisa diterima melihat fakta selama ini bahwa jumlah
penduduk yang besar justru menimbulkan berbagai masalah, seperti masalah
kelangkaan sumber daya alam, kerusakan ekologi, kekurangan pangan, pengangguran
yang berdampak timbulnya kriminalitas, kemiskinan, kesehatan, dan menurunnya
kualitas sumber daya manusia. Dengan adanya pertimbangan tersebut, membatasi jumlah
kelahiran penduduk rasanya menjadi solusi kongkrit yang dapat diimplementasikan
saat ini. Membatasi kelahiran dapat dilakukan dengan menggunakan alat
kontrasepsi atau dengan penyuluhan/pemberian informasi kepada masyarakat
mengenai dampak dari besarnya pertumbuhan penduduk.
Tak dapat
dipungkiri bahwa manusia dalam perkembangan hidupnya sangat bergantung pada
alam. Untuk memenuhi kebutuhan transportasi misalnya, dengan adanya kelangkaan
dan rencana kenaikan BBM saja masyarakat menjadi resah dan sangat menolak. Hal
itu menunjukkan bahwa manusia tidak dapat hidup tanpa SDA. Disisi lain, melihat
kekurangan dari pandangan creative
pressure, yaitu tidak memperhatikan bahwa belum tentu dapat ditemukannya
solusi akan permasalahan-permasalahan yang timbul akibat tingginya jumlah
penduduk. Apabila manusia tidak dapat menggunakan SDA secara lebih efektif,
cerdas, dan bijaksana, SDA justru akan menjadi masalah. Contohnya saja
pengeboran minyak bumi di Sidarjo yang tidak sesuai prosedur sehingga justru
menjadi bencana lumpur Sidarjo. Kemudian yang baru-baru ini terjadi, bencana
nuklir di Fukushima, Daichi, Jepang.
Selain itu
masalah kerusakan lingkungan yang akhir-akhir ini menjadi trending topic, kita dihadapkan pada masalah pemanasan global,
yaitu meningkatnya suhu rata-rata dipermukaan bumi akibat meningkatnya gas-gas
efek rumah kaca. Salah satu gas efek rumah kaca adalah CO2, padahal
CO2 merupakan sisa pembuangan utama pernapasan manusia.
Dan juga limbah-limbah yang dihasilkan manusia, baik limbah rumah tangga maupun
limbah dari pabrik industri, apabila tidak dikelola dengan baik, akan mencemari
lingkungan.
Pertumbuhan
penduduk dapat dilaksanakan dengan program Keluarga Berencana atau dengan cara
peningkatan ekonomi. Karena banyak studi kasus membuktikan bahwa semakin tinggi
angka pendapatan di suatu wilayah maka semakin rendah angka IMR nya.
Kesimpulannya,
pandangan Neo-Malthusianisme sangat sesuai diterapkan di Indonesia yang
merupakan negara berkembang dengan jumlah penduduk sangat besar. Harapannya
apabila angka kelahiran dibatasi, akan mengurangi masalah kependudukan yang ada
dan Indonesia dapat lebih maju.
No comments:
Post a Comment