Tuesday 10 June 2014

Benci

Saya membenci dia. Membenci segala sikapnya, kebiasaannya, pola pikirnya, caranya mengambil keputusan, dan entah apa lagi yang bisa saya benci darinya. Saya membenci dalam diam, tak pernah membentak, menggerutu, atau sekedar berkata padanya: saya membenci kamu.

Saya bahkan rela merusak diri saya sendiri hanya supaya saya berbeda darinya. Saya membenci satu hal kecil apapun yang menjadi kesamaan kita.

Saya tahu, bukan begitu caranya membenci. Kita tidak selamanya bisa lari dari konflik. Tapi saya lebih suka begini, tak perlu merasa menjadi orang jahat, dan tak perlu memiliki beban saat membenci dia.

Pertanyaannya, siapakah saya, siapakah dia, apakah ternyata diam-diam kita saling membenci?
Apakah suatu hari nanti kita bisa berhenti membenci?

Aah terlalu banyak pertanyaan. Jalani saja apa adanya. Tapi teman, sebelumnya kau harus tau bahwa membenci itu tidak menyenangkan.